Kamis, 23 Mei 2013

My Wonderful Mate Part 2



“niat tuh kakek  baik Nia!” azka mencoba menghapus kecurigaan sahabatnya terhadap calon suaminya.
“oh ya!!!” sindir Nia, “ loe nggak ngayalkan wajah tu kakek seperti aktor mexico Jencarlos canella atau william levy, dan lebih penting lagi loe nggak ngayal seolah-lah loe artis telenovella Rosalinda”
Azka menipuk sahabtnya itu dengan buku “ aku masih waras, emang zaman apa sekarang sampai kepikiran telenovela, sekarang itu zamannya drama korea. Kamu nggak mau bandingin dia dengan Lee min ho atau choi si won” goda Azka
Nia semakin geleng-geleng melihat tingkah Azka seperti seorang kasmaran yang menemukan cinta sejati yang sebenarnya. Nia memang tidak mengerti dengan Azka wanita itu sangat penuh misteri, walaupun mereka dekat dan besar bersama, tapi tetap saja Azka jarang memukakan isi hatinya yang sebenarnya. Bagi Azka yang terpenting adlah kebahagian orang terdekatnya terutama kepada papa dan mama Nia yang telah membesarkannya dengan kasih sayang dan Azka akan melakukan apa saja untuk membuat mereka bahagia.
“Ka!!!!” panggil Nia lembut “ loe nggak perlu balas jasa ke orangtua gue seperti ini”
“aku ikhlas,Nia! Setelah papa menceritakaan niat kakek itu. Dari hati ini aku ikhlas.kamu tenang aja ya aku ngggak nyesel lakuin ini semua”
***************************

Semua sudah di persiapkan oleh keluarga Azka, makanan, minuman dan hal- hal yang lain untuk menyambut seorang Dexter Salvador. Pengusaha yang berdarah latin ini adalah sahabat orangtua angkatnya. Lelaki ini juga sering membantu perusahaan keluarga Azka ketika hampir mengalami kebangkrutan. Wajah Azka begitu tenang dan banyak tersenyum dalam mengahadapi perjodohan ini. Bertolak belakang dengan Nia wajahnya tampak kusut dan panik, hal itu bukan karena perjodohan itu melainkan tentang nasib sahabatnya atau lebih tepanya saudarinya sendiri
“Aku yang dijodohkan kenapa kamu yang tegang” Azka memecahkan lamunan Nia
“gue bukan tegang mikirin perjodohan ini,tapi gue mikirin loe” sembur Nia “Azka!!! Please loe ceritain ke gue, kenapa papa ngebet banget dengan hal ini...sebelum gue mati berdiri karena penasaran” desak nia tidak sabaran
“nanti!!! Setelah kita lihat gimana calon suamiku, tapi kamu jangan pernah berpikir buruk kepada papa. Perlu kamu tahu papa lakuin ini untuk niat yang baik” jelas Azka mantap
Nia memutar bola matanya mendengar kalimat pembelaan dari mulut Azka. Nia sadar dia bukanlah anak yang penurut kepada orangruanya dia cenderung selalu membantah apa yang disarankan kedua orangtuanya,tapi Nia juga tidak pernah melawan, dia cenderung pergi atau memnengkan diri ketika beragumen dengan papa atau mamanya. Berebeda dengan Azka selalu memberikan yang diminta papa dan mamanya. Maka dari itu walaupun Azka hanya anak angkat, tapi cenderung terlihat seperti anak kandung. Namun tidak ada rasa cemburu diantara mereka.
“ Azka!!!” panggil papanya dari belakang, dengan spontan Azka menoleh kearah papanya.
“ ya papa!! Apa dia sudah datang?
“sebentar lagi, oh ya papa Cuma mengingatkan walaupun dia berkebangsaan asing, Dia fasih berbahasa indonesia, karena dia lebih banyak menghabiskan waktunya disini. Jadi kamu tidak perlu khawatir.”
Azka tersenyum lembut, dan saat itu juga terdengar panggilan dari ruang tamu bahwa tamu yang ditunggu sudah datang. Spontan Azka dan papanya menuju ke ruang tamu untuk menghampiri calon suami Azka.
“ Nia kita sama saja keruang tamu” panggil Azka
“ loe duluan aja, gue mau nyiapin mental dan Iman buat jaga2 seandainya calon suami loe itu keriputnya melebihi rekor muri”
Azka tertawa mendengar kalimat Nia, karena gurauan Nia mehilangkan sedikit kegugupan Azka.Azka berlalu dari dapur langsung menuju ruang tamu. Disana sudah ada orangtuanya serta seorang lelaki tua yang mungkin umurnya melebihi umur papa Azka sendiri.
Azka tersenyum ramah terhadap calon suaminya itu, mungkin ini calon suaminya pikir Azka karena yang datang benar cuman 1 orang, kalau dilihat dari ciri fisknya sangat jelas seperti yang diceritakan papanya. Lelaki tua itu mungkin tingginya kira2 170cm, bermata coklat, alis tebal, kulitnya berwarna kecoklatan seperti warna kulit orang latin pada umumnya. Dilihat dari wajahnya memang benar sudah tua kira2 berumur 60-65 tahun, namun dibalik wajahnya yang sudah tua wajah lelaki itu sangat ramah dan seperti lelaki penyayang.( batin Azka memandang lelaki tua itu yang sibuk berbicara dengan papanya).
Sedang asyiknya Azka melihat dan menilai calon suaminya itu terdengar suara Nia yang mengerutu.
“oh tuhan!!! Seperti dugaan gue banget ka, dasar tua bangka keganjenan udah tua mau minta nikah juga” bisik Nia mengambil tempat duduk disebelah Azka
Azka menyikut rusuk Nia agar berhenti menggerutu.
“so!!!  Yang mana kelak akan menjadi istri saya?” tanya lelaki tua itu sambil melirik Nia dan Azka bergantian.
“umur segini loe masih cari istri yang pantes loe itu nyari tanah buat hidup loe yang nggak bakalan panjang lagi” bisik Nia sangat pelan,dia yakin Cuma Azka mendengarnya
Azka mencoba mengabaikan sindiran pedas Nia
“Ini anakku yang pernahku ceritakan “ jawab papa Azka menunjuk sopan kepada Azka “ namanya Azkadina nuriel”
“nama yang cantik secantik orangnya” sela lelaki tua
“Gomballll!!!!” bisik Nia lagi
“dan satunya lagi namnya Valonia Jasmine”
Lelaki tua itu juga memandang kearah Nia, akan tetapi tidak berkomentar apapun. Itu semakin bagus untuk nia jadi lelaki itu sadar kalau dia tidak suka dengannya.
Lelaki tua itu menjelaskan hal pribadi mengenai dirinya kepada Azka dan niatnya untuk meminang Azka. Lelaki itu berumur 65 tahun seperti dugaan Azka,berdarah spanyol dan mesiko, istrinya sudah meninggal 10 tahun yang lalu. Dia mempunyai 2 orang putri yang sudah menikah dan mempunyai seorang putra. Serta mempunyai 4 orang cucu, dan mereka semua ada di spanyol dengan keluarga mereka masing2. Mendengar penjelasan itu makin membuat Nia meradang, berbeda terbalik denngan Azka yang masih tetatp tenang.
“Mr,, bolehkah saya bertannya sesuatu? Tanya Nia menyela
Lelaki itu tersenyum mengangguk...
“bagaimana pendapat anak-anak anda tentang hal ini?” dilihat dari pertanyaan dan nada suara Nia sangat jelas terpampang perasan yang sinis.
Lelaki itu tersenyum lagi “ mereka sangat mendukung saya...malahan mereka yang sangat bersemangat” jawab lelaki itu enteng.
“uhhhhh!!!!” nia menghembuskan nafas berat “ anak dan bapak sama- sama gila, tapi anaknya mungkin gilanya udah akut” bisik Nia ditelinga Azka
Mau tidak mau Azka tersenyum,
“setelah semua penjelasan ini , Azka!! Kamu masih mau melanjutkan perjodohan ini?” tanya lelaki tua itu lembut
“jika seandainya niat anda baik dan tulus seperti yang di ceritakan papa. Dengan mantap saya menerima hal ini” tidak ada keraguan pada suara Azka
Nia hanya dapat memandang tidak percaya kepada sahabatnya, membuat Nia memijit kepalanya
“maafkan saya, sepertinya saya harus kekamar dulu tiba- tiba kepala ini pusing. “ Nia berlalu dan msuk ke kamar
Semua yang ada di ruang tamu melirik kearah nia dan menyadari ketidaksukaan nia.
 “kalau begitu, maukah kamu besok pergi dengan saya jalan keliling kota ini. Agar membuat kita lebih mengenal, sebelum pernikahan itu dilangsungkan 3 bulan lagi” sela lelaki tua itu
“ bukannya saya ingin memundurkan pernikahan ini, namun apakah waktu 3 bulan itu cukup untuk anad mengenal saya?”
“saya sangat yakin tentangmu” lelaki tua itu tersenyum mantap

3 komentar:

  1. OMG..... bneran kakek2!!!??????
    GAK BAKALAN LANJUT BACA CERITA INNNIIIIIII... :p :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. tenang cinta keep reading.....tapi postingnya agak lama ya.saya ngerjakan skripsi

      Hapus
  2. Hahaha jan sampai endingnyo si kakek oplas kyk artis korea y...atw trnyta yg mo djdohin tu tu cucunya bla...bla...bla aplgi smpai ado pemeran yg namonyo wahyu hahaha

    BalasHapus