“niat tuh kakek baik Nia!” azka mencoba menghapus kecurigaan sahabatnya terhadap calon suaminya.
“oh ya!!!” sindir Nia, “
loe nggak ngayalkan wajah tu kakek seperti aktor mexico Jencarlos canella atau
william levy, dan lebih penting lagi loe nggak ngayal seolah-lah loe artis
telenovella Rosalinda”
Azka menipuk sahabtnya
itu dengan buku “ aku masih waras, emang zaman apa sekarang sampai kepikiran
telenovela, sekarang itu zamannya drama korea. Kamu nggak mau bandingin dia
dengan Lee min ho atau choi si won” goda Azka
Nia semakin
geleng-geleng melihat tingkah Azka seperti seorang kasmaran yang menemukan
cinta sejati yang sebenarnya. Nia memang tidak mengerti dengan Azka wanita itu
sangat penuh misteri, walaupun mereka dekat dan besar bersama, tapi tetap saja
Azka jarang memukakan isi hatinya yang sebenarnya. Bagi Azka yang terpenting
adlah kebahagian orang terdekatnya terutama kepada papa dan mama Nia yang telah
membesarkannya dengan kasih sayang dan Azka akan melakukan apa saja untuk
membuat mereka bahagia.
“Ka!!!!” panggil Nia
lembut “ loe nggak perlu balas jasa ke orangtua gue seperti ini”
“aku ikhlas,Nia! Setelah
papa menceritakaan niat kakek itu. Dari hati ini aku ikhlas.kamu tenang aja ya
aku ngggak nyesel lakuin ini semua”
***************************
Semua sudah di
persiapkan oleh keluarga Azka, makanan, minuman dan hal- hal yang lain untuk
menyambut seorang Dexter Salvador. Pengusaha yang berdarah latin ini adalah
sahabat orangtua angkatnya. Lelaki ini juga sering membantu perusahaan keluarga
Azka ketika hampir mengalami kebangkrutan. Wajah Azka begitu tenang dan banyak
tersenyum dalam mengahadapi perjodohan ini. Bertolak belakang dengan Nia
wajahnya tampak kusut dan panik, hal itu bukan karena perjodohan itu melainkan
tentang nasib sahabatnya atau lebih tepanya saudarinya sendiri
“Aku yang dijodohkan
kenapa kamu yang tegang” Azka memecahkan lamunan Nia
“gue bukan tegang
mikirin perjodohan ini,tapi gue mikirin loe” sembur Nia “Azka!!! Please loe
ceritain ke gue, kenapa papa ngebet banget dengan hal ini...sebelum gue mati
berdiri karena penasaran” desak nia tidak sabaran
“nanti!!! Setelah kita
lihat gimana calon suamiku, tapi kamu jangan pernah berpikir buruk kepada papa.
Perlu kamu tahu papa lakuin ini untuk niat yang baik” jelas Azka mantap
Nia memutar bola matanya
mendengar kalimat pembelaan dari mulut Azka. Nia sadar dia bukanlah anak yang
penurut kepada orangruanya dia cenderung selalu membantah apa yang disarankan
kedua orangtuanya,tapi Nia juga tidak pernah melawan, dia cenderung pergi atau
memnengkan diri ketika beragumen dengan papa atau mamanya. Berebeda dengan Azka
selalu memberikan yang diminta papa dan mamanya. Maka dari itu walaupun Azka
hanya anak angkat, tapi cenderung terlihat seperti anak kandung. Namun tidak
ada rasa cemburu diantara mereka.
“ Azka!!!” panggil
papanya dari belakang, dengan spontan Azka menoleh kearah papanya.
“ ya papa!! Apa dia
sudah datang?
“sebentar lagi, oh ya
papa Cuma mengingatkan walaupun dia berkebangsaan asing, Dia fasih berbahasa
indonesia, karena dia lebih banyak menghabiskan waktunya disini. Jadi kamu
tidak perlu khawatir.”
Azka tersenyum lembut,
dan saat itu juga terdengar panggilan dari ruang tamu bahwa tamu yang ditunggu
sudah datang. Spontan Azka dan papanya menuju ke ruang tamu untuk menghampiri
calon suami Azka.
“ Nia kita sama saja
keruang tamu” panggil Azka
“ loe duluan aja, gue
mau nyiapin mental dan Iman buat jaga2 seandainya calon suami loe itu
keriputnya melebihi rekor muri”
Azka tertawa mendengar kalimat
Nia, karena gurauan Nia mehilangkan sedikit kegugupan Azka.Azka berlalu dari
dapur langsung menuju ruang tamu. Disana sudah ada orangtuanya serta seorang
lelaki tua yang mungkin umurnya melebihi umur papa Azka sendiri.
Azka tersenyum ramah
terhadap calon suaminya itu, mungkin ini calon suaminya pikir Azka karena yang
datang benar cuman 1 orang, kalau dilihat dari ciri fisknya sangat jelas
seperti yang diceritakan papanya. Lelaki tua itu mungkin tingginya kira2 170cm,
bermata coklat, alis tebal, kulitnya berwarna kecoklatan seperti warna kulit
orang latin pada umumnya. Dilihat dari wajahnya memang benar sudah tua kira2
berumur 60-65 tahun, namun dibalik wajahnya yang sudah tua wajah lelaki itu
sangat ramah dan seperti lelaki penyayang.( batin Azka memandang lelaki tua itu
yang sibuk berbicara dengan papanya).
Sedang asyiknya Azka
melihat dan menilai calon suaminya itu terdengar suara Nia yang mengerutu.
“oh tuhan!!! Seperti
dugaan gue banget ka, dasar tua bangka keganjenan udah tua mau minta nikah
juga” bisik Nia mengambil tempat duduk disebelah Azka
Azka menyikut rusuk Nia
agar berhenti menggerutu.
“so!!! Yang mana kelak akan menjadi istri saya?”
tanya lelaki tua itu sambil melirik Nia dan Azka bergantian.
“umur segini loe masih
cari istri yang pantes loe itu nyari tanah buat hidup loe yang nggak bakalan
panjang lagi” bisik Nia sangat pelan,dia yakin Cuma Azka mendengarnya
Azka mencoba mengabaikan
sindiran pedas Nia
“Ini anakku yang
pernahku ceritakan “ jawab papa Azka menunjuk sopan kepada Azka “ namanya
Azkadina nuriel”
“nama yang cantik
secantik orangnya” sela lelaki tua
“Gomballll!!!!” bisik
Nia lagi
“dan satunya lagi namnya
Valonia Jasmine”
Lelaki tua itu juga
memandang kearah Nia, akan tetapi tidak berkomentar apapun. Itu semakin bagus
untuk nia jadi lelaki itu sadar kalau dia tidak suka dengannya.
Lelaki tua itu
menjelaskan hal pribadi mengenai dirinya kepada Azka dan niatnya untuk meminang
Azka. Lelaki itu berumur 65 tahun seperti dugaan Azka,berdarah spanyol dan
mesiko, istrinya sudah meninggal 10 tahun yang lalu. Dia mempunyai 2 orang
putri yang sudah menikah dan mempunyai seorang putra. Serta mempunyai 4 orang
cucu, dan mereka semua ada di spanyol dengan keluarga mereka masing2. Mendengar
penjelasan itu makin membuat Nia meradang, berbeda terbalik denngan Azka yang
masih tetatp tenang.
“Mr,, bolehkah saya
bertannya sesuatu? Tanya Nia menyela
Lelaki itu tersenyum
mengangguk...
“bagaimana pendapat
anak-anak anda tentang hal ini?” dilihat dari pertanyaan dan nada suara Nia sangat
jelas terpampang perasan yang sinis.
Lelaki itu tersenyum
lagi “ mereka sangat mendukung saya...malahan mereka yang sangat bersemangat”
jawab lelaki itu enteng.
“uhhhhh!!!!” nia
menghembuskan nafas berat “ anak dan bapak sama- sama gila, tapi anaknya
mungkin gilanya udah akut” bisik Nia ditelinga Azka
Mau tidak mau Azka
tersenyum,
“setelah semua
penjelasan ini , Azka!! Kamu masih mau melanjutkan perjodohan ini?” tanya
lelaki tua itu lembut
“jika seandainya niat
anda baik dan tulus seperti yang di ceritakan papa. Dengan mantap saya menerima
hal ini” tidak ada keraguan pada suara Azka
Nia hanya dapat
memandang tidak percaya kepada sahabatnya, membuat Nia memijit kepalanya
“maafkan saya,
sepertinya saya harus kekamar dulu tiba- tiba kepala ini pusing. “ Nia berlalu
dan msuk ke kamar
Semua yang ada di ruang
tamu melirik kearah nia dan menyadari ketidaksukaan nia.
“kalau begitu, maukah kamu besok pergi dengan
saya jalan keliling kota ini. Agar membuat kita lebih mengenal, sebelum
pernikahan itu dilangsungkan 3 bulan lagi” sela lelaki tua itu
“ bukannya saya ingin
memundurkan pernikahan ini, namun apakah waktu 3 bulan itu cukup untuk anad
mengenal saya?”
“saya sangat yakin
tentangmu” lelaki tua itu tersenyum mantap
OMG..... bneran kakek2!!!??????
BalasHapusGAK BAKALAN LANJUT BACA CERITA INNNIIIIIII... :p :D
tenang cinta keep reading.....tapi postingnya agak lama ya.saya ngerjakan skripsi
HapusHahaha jan sampai endingnyo si kakek oplas kyk artis korea y...atw trnyta yg mo djdohin tu tu cucunya bla...bla...bla aplgi smpai ado pemeran yg namonyo wahyu hahaha
BalasHapus